Selasa, 03 Juni 2014

Proposal Penelitian



PENDAHULUAN

1.1            LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan pada dasarnya didirikan untuk tujuan tertentu. Salah satu tujuan yang mendasar dari perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba tertentu sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pada jangka pendek khususnya, untuk mencapai laba tersebut dibutuhkan perencanaan yang sistematik agar dapat digunakan oleh semua tingkatan dari perusahaan tersebut, baik dari tingkatan terbawah sampai dengan tingkatan manajemen yang teratas.

Seperti yang kita ketahui perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Perencanaan dibuat dengan tujuan untuk memudahkan tugas dari manajer dalam mengadakan kegiatan perusahaan. Perencanaan juga dibuat untuk membantu manajer dalam mencapai tujuan dan sebagai alat pengawas terhadap kegitan perusahaan.

Dalam melaksanakan fungsi perencanaan, manajemen memfokuskan pada pencapaian laba maksimal baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu alat bantu untuk perencanaan jangka pendek adalah dengan menggunakan analisis biaya-voume-laba (cost-volume-profit). Analisis biaya-volume-laba merupakan teknik untuk menghitung dampak perubahaan harga jual, volume penjualan dan pengaruh biaya terhadap laba, Untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek. Berbagai macam parameter yang bermanfaat untuk perencanaan laba jangka pendek diantaranya break even point (BEP), margin of safety (MOS) dan degree of operating laverage (DOL), Salah satu analisis yang akan di gunakan adalah analisis break even point (BEP). dengan metode break even point (BEP)  dapat dilakukan analisis terhadap hubungan antara biaya, volume produksi, harga jual dan laba sehingga dapat dihasilkan informasi berbagai tingkat volume produksi pada setiap jenis produksi.

Konsep analisis biaya-volume-laba termasuk dalam bidang akuntansi manajemen karena konsep ini berhubungan dengan bagaimana seseorang manajemen melaksanakan tugasnya. Konsep ini mempunyai manfaat besar, sehingga berfungsi sebagai alat manajemen yang penting. Untuk mengetahui dan menentukan berapa besar volume penjualan dan volume produksi yang harus dihasilkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Dengan mempertimbangkan penghematan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu produk agar tetap menghasilkan laba yang maksimal.

1.2            RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.     Berapakah tingkat harga dan tingkat penjualan perusahaan pada saat titik impas ?
2.     Pada tingkat penjualan berapakah agar perusahaan tidak mengalami kerugian ?
3.     Pada tingkat pendapatan berapakah perusahaan harus menutup usahanya ?

1.3            TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas yang telah dikemukakan maka tujuan penulis dalam penelitian ini adalah :
1.     Mengetahui tingkat harga dan tingkat penjualan pada titik impas.
2.     Mengetahui tingkat pendapatan pada saat perusahaan harus menutup usahanya.
3.     Mengetahui tingkat penjualan yang boleh turun dari tingkat penjualan yang diharapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

1.4            KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis agar penulisan ini dapat berguna vagu mahasiswa dalam mempelajari tentang hubungan biaya dengan volume penjualan dan laba dan terlebih terhadap manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan dalam penetapan harga jual pada CV. ADHIRA JAYA.

1.5            BATASAN MASALAH
Penulis membatas permasalahan pada analisis biaya-volume-laba dengan titik impas (BEP) , margin of safety (MOS), degree of operating leverage (DOL) dengan data yang digunakan adalah bulan januari – april tahun 2014.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1            Kajian Penelitian sejenis
1.     ANALISIS KOMPISIS PENJUALAN UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN CITRA RASA BAKERY
TUNIK DWI IRIYANI, PI, FE, AKUNTANSI, UNIVERSITAS GUNADARMA 2007
Pada penelitian ini yang menjadi objek penilitian adalah data produksi perusahaan citra bakery yang bergerak pada bidang industri makanan yaitu roti dengan menggunakan metode wawancara.
2.     ANALAISI BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANA LABA PADA UNIT USAHA TAHU WIJAYA
ARDHI HIDAYAT, PI , FE , AKUNTANSI , UNIVERSITAS GUNADARMA 2003
Pada penelitian ilmiah ini objek yang digunakan adalah data lbiaya produksi usaha tahu wijaya yang berproduksi pada bidang makanan yaitu tahu dengan metode wawancara.


2.2 Pengertian break even
Menurut mulyadi dalam bukunya “akuntansi manajemen” Break even adalah suatu keadaan usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, suatu usha dikatakan impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya digunakan un tuk menutup biaya tetap saja. Masih menurut Mulyadi analisi break even adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak mendertia rugi, tetapi juga belum mmeperoleh laba (dengan kata lain labanya sama dengan nol).
Menurut Bambang RIyanto dalam Bukunya “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”  mengatakan Break Even adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan atau sering disebut “Cost-Profit-Volume Analysis”.

2.3 Asumsi-Asumsi Break Even
     Asumsi-asumsi Break Even menurut Bambang Riyanto didalam bukunya :Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan” adalah : Dalam analisa break even kita dapat mengasumsikan bebrapa hal dasar yaitu :
Ø Biaya didalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan golongan biaya tetap.
Ø Besarnya biaya variabel secara totalis berubah-ubag secara proporsional dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel perunitnya adalah tetap sama.
Ø Besarnya biaya tetap secara totalis tidak berubah meskipun ada perubahan volume prodksi/penjualan. Ini berarti biaya tetap perunitnya berubah-ubah karena perubahan volume kegiatan.
Ø Harga jual perunit tidak berubah selama periode yang dianalisa.
Ø Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk.
                       
2.4 Kegunaan Break even Point
Menurut Bambang Riyanto didalam bukunya “Dasar-Dasar Pembelnajaan Perusahaan” kegunaan BEP adalah untuk menentukan batas titik produksi berapa perusahaan untuk tidak rugi juga tidak mendapatkan keuntungan.

METODELOGI PENELETIAN
A.   Data Penelitian
a.     Sumber data : Sumber atau data penelitian yang diteliti adalah data biaya variabel, biaya tetap dan laba perusahaan.
b.     Jenis data : analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dimana peneliti melakakuan dan mendeskripsikan hasil perhitungan biaya-volume-laba perusahaan dengan menggunakan metode break even point.
c.      Tipe data : data primer adalah data yang didapat dengan melakaukan wawancara langsung kepada manajemen perusahaan .
B.   Objek Penelitian
Objek penelitan yang diteliti dalam penelitian ini adalah data berupa laporan biaya produksi yaitu biaya variabel , biaya tetap , serta laba perusahaan .
C.   Periode Penelitian
Periode Penelitian yang diteliti adalah tahun buku perusahaan bulan januari-april 2014
D.   Variabel dan Model Penelitian
Variabel yang digunakan adalah data berupa laporan biaya varibel , biaya tetap dan laporan laba pada CV. ADHIRA JAYA bulan januari-april 2014.
Model Penelitian yang penulis lakukan yaitu model penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian studi kaus dalam suatu perusahaan untuk mendapat gambaran umum tentang titik impas perusahaan.
E.   Alat analisis
Alat analisis yang penulis gunakan adalah analisis kualitatif. Dimana peneliti akan melakukan dan mendeskripsikan hasil perhitungan titik impas pada perusahaan.
F.     Model Analisis
Model yang penulis gunakan adalah model analisis kualitatif.      


RENCANA BIAYA PENELITIAN
Rincian biaya yang akan dikeluarkan sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu :
a)     Biaya akomodasi           Rp. 50.000
b)    Biaya bensin                  Rp. 25.000
c)     Biaya komunikasi                   Rp. 50.000
d)    Total biaya                    Rp. 125.000

JADWAL WAKTU PENELITIAN
Waktu yang penulis tentukan dalam melakukan penelitian ini setiap hari rabu dan kamis  dirumah salah satu staf produksi perusahaan.
Waktu penelitian dilakukan penulis sejak bulan maret lalu dengan meminta bebrapa data yang diperlukan guna memperlancar jalannya penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Priska. K. londo , P. o. V Waleleng , R. A, J. Legrans-A & Femi H. Elly. 2013. Analisis Break Even Point (BEP) Usaha Ternak Sapi Berah “TAREKAT MSC” Di Kelurahan Pinaras Kota Tomohon. Jurnal Zootak. Universitas SAM RATULANGI MANADO.
Dewi Rakhmawati. 2008. Analisis Break Even Point Pada Usaha Pengolahan Pucuk daun Teh (kasus di pabrik teh sumber daun kabupaten cianjur). Jurnal akuntansi . Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Bambang  Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Cetakkan 6, Yogyakarta; BPFE, 1999.
Mulyadi, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa , Edisi – 2 Cetakkan ke - 2, Yogyakarta; Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1997

Climbing Fence, Ferdinand Sinaga prohibited Strengthen national team.

VIVAbola - Two players Persib Bandung, Ferdinand Sinaga and Vladimir Vujovic, summons Disciplinary Commission PSSI, Saturday, May 31, 2014. Both come in different cases and arrive at the PSSI office around 13:30 pm with a live session for approximately one hour.

Ferdinand was called Komdis PSSI above cases climb fence ASEAN after Indonesia national team against All Star, some time ago. In addition, former Semen Padang is also faced with a towel incident when Persib Bandung Raya Pelita met.

For the case of climbing the fence, Ferdinand sanctioned ban on two-time defending Indonesian national team two times plus a fine of Rp 50 million. As for the case of a towel (Ferdinand belebihan protest against the PBR goalkeeper towel hooked on the goal nets), Ferdinand only fined Rp25 million.

"For the national team he was judged to have hurt the emblem of Garuda. Due to getting a uniform is not easy. Essence of this behavior is bad and must be stopped" said Chairman of PSSI Komdis, Hinca Panjaitan, told reporters after the hearing.

While Vujovic questioning related to his comments on Twitter. In his Twitter account, the Serbian was considered that the Indonesian Super League champions prearranged.

For this case, Komdis not impose a sanction whatsoever. Komdis just ask the club to clarify the issue to the media. "Our club is loud warning. Club must argue that in order not to be considered true. Club must learn to remind players to comment on social media" Tutur Hinca

"Technically we also can not prove. Because twitter account could not be opened. Finally we stop this case," he continued. Related to this calling, Vujovic would not comment. Vujovic said, this is done for the good of himself.

My comment : To respond to these two things should PSSI as the highest in the caste organization of football Indonesia should be more astute in making decisions. do not just ask for money just fine without knowing what is actually happening in the field.

Sumber : http://bola.viva.co.id/news/read/508558-panjat-pagar--ferdinand-sinaga-dilarang-perkuat-timnas

Strategy of Structure Toefl


Your purpose is to determine what is needed to complete the sentence correctly.


2.      Then study each answer based on how well it completes the sentence.
     Eliminate answers that do not complete the sentence correctly.

3.      Do not try to eliminate incorrect answers by looking only at the answers.
    The incorrect answers are generally correct by themselves. The incorrect answers are generally incorrect only when used to complete the sentence.

4.      Never leave any answers blank.
    Be sure to answer each question even if you are unsure of the correct response.

5.      Do not spend too much time on the Structure questions.
    Be sure to leave adequate time for the Written Expression questions

The ten problems or  skills are:

1. Problem with  Subject and Verbs

2. Problem with  Objects of Prepositions

3. Problem with Present Participles

4. Problem with Past Participles

5. Problem with Coordinate Connectors

6. Problem with  Adverb Clause Connectors

7. Problem with Noun Clause Connectors

8. Problem with Noun Clause Connectors/Subjects

9. Problem with Adjective Clause Connectors

10. Problem with Adjective Clause Connectors/Subject

Example question ;

This section is designed to measure your ability to recognize language that is appropriate for standard written English.

1. The Eiffel Tower ___________ Paris, France.
a. landmarks
b. is landmarked in
c. is a landmark in
d. is in a landmark

2. Young deer _________.

a. are called fawns
b. be fawns
c. is fawns
d. are fawns called

Milanisti Indonesia

Translate

Clock

Sekilas Ekonomi | Template by - Heru Setiawan - 2013 - layout4all