Kamis, 12 Januari 2012

PERAMALAN KAS PERUSAHAAN

MANAJEMEN KAS
TUJUAN MANAJEMEN KAS
1.    Penyediaan kas yang cukup untuk operasi jangka-pendek dan jangka panjang.
2.    Penggunaan dana perusahaan secara efektif pada setiap waktu.
3.    Penetapan tanggung jawab untuk penerimaan kas dan pemberian perlindungan yang cukup sampai dana disimpan.
4.    Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin bahwa pembayaran-pembayaran hanya dilakukan untuk tujuan yang sah.
5.    Pemeliharaan saldo bank yang cukup, bilamana, cocok, untuk mendukung hubungan yang layak dengan bank komersial.
6.    Penyelenggaraan catatan-catatan kas yang cukup.
TUGAS CONTROLLER VS. KEPALA BAGIAN KEUANGAN
Sehubungan dengan pengelolaan kas, harus ada hubungan kerja sama antara controller dan kepala bagian keuangan. tugas dan tanggung jawab akan berbeda, tergantung dari jenis dan besarnya perusahaan. biasannya kepala bagian keuanganlah yang bertanggung jawab untuk memelihara hubungan baik dangan bank dan para investor lain, dengan menyediakan pembayaran bunga dan pokok pinjaman tepat pada waktunya, dan menginvestasikan dana yang berlebihan.
Dalam perusahaan yang cukup besar dilakukan pemisahan fungsi antara bendaharawan dan controllership. controller mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
1.    Pengembangan berbagai atau semua bentuk ramalan/ taksiran kas.
1.    Menelaah sistem pengendalian itern sehubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas untuk menjamin kecukupan dan keefektivitasnya.
2.    Rekonsiliasi rekening bank sebagai bagian dari suatu  sistem pengendalian intern yang baik (dan tugas ini tidak dapat dilakukan olh pegawai bagian keuangan yang menguasai dana, atau pegawai bagian akuntansi yang membukukan transaksi).
3.    Penyiapan laporan kas tertentu, yang dianggap cocok.
ELEMEN MANAJEMEN KAS
Pengolaan kas akan dipisahkan menjadi elemen-elemen berikut ini yang dapat mempermudah pembahasan mengenai pengelolaan kas dan menggambarkan berbagai kerja Sama yang saling berhubungan :
•    Ramalan/ taksiran kas.
•    Manajemen arus kas, yaitu pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas.
•    Investasi dana yang “ berlebihan “.
•    Hubungan bank.
•    Pengendalian internal (internal control).
PERAMALAN KAS
TUJUAN PERAMALAN/ PERKIRAAN KAS
Suatu Ramalan atau taksiran kas (cash forecast) merupakan proyeksi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas serta saldonya dalam suatu periode tertentu. ini merupakan suatu fungsi yang perlu dalam setiap rencana administrasi kas yang dikelola dengan baik.tujuan dasar dari penyiapan anggaran kas adalah untuk merencanakan kas yang diperlukan perusahaan ditinjau dari segi jangka panjang dan jangka pendek juga. juga penyiapan anggaran membrikan alat untuk mengantisipasikan kesempatan penggunaan kas secara efektiv dalam hal ada kelebihan kas. selain tujuan umum ini beberapa kegunaan spesifik dari anggaran kas adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mennunjukan fluktuasi yang paling tinggi atau musiman dalam kegiatan perusahaan yang memerlukan investasi yang lebih besar dalam persediaan dan piutang.
2.    Untuk menunjukan waktu dan jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, pembayaran oajak, dividen, dan bunga.
3.    Untuk membantu perencanaan pertumbuhan, termasuk jumlah dana yang diperlukan untuk perluasan perusahaan dan modal kerja.
4.    Untuk menunjukan jauh dimuka kebuuhan, jumlah dan lamanya dana yang diperlukan dari sumber luaragar memungkinkan usahkannya pinjaman yang paling menguntungkan.
5.    Untuk membantu mendapatkan kredit bank dam memjukan kelayakan kredit perusahaan secara umum.
6.    Untuk menetapkan jumlah dan lamanya dana yang mungkin tersedia untuk investasi.
7.    Untuk merencanakan pengurangan pinjaman.
8.    Untuk mengkoordinasi kebutuhan keuangan dari anak perusahaan dan devisi perusahaan.
9.    Untuk memungkinkan perusahaan mengambil keuntungan berupa potongan kontan (cash discount) dan pembelian secara progesif, sehingga dangan demikian meningkatkan laba.
METODE PERAMALAN KAS
Tiga metode telah dikembangkan untuk menyusun ramalan kas. Meskipun saldo akhir adalah kas yang ditaksirkan, tetapi metode-metode itu berbeda terutama dalam hubungan titik-tolak peramalan dan perincian-perincian yang tersedia ;
1.    Taksiran langsung atas penerimaan dan pengeluaran kas.
2.    Metode laba bersih yang disesuaikan ( Ajusted Net Income Method).
3.    Diferensial metode kerja (Working Capital Differential).
HUBUNGAN ANTARA ANGGARAN KAS DENGAN ANGGARAN LAIN
Dari pembahasan teerdahulu dengan segera kelihatan, bahwa penyiapan anggaran kas pada umumnya bergantung anggaran yang lain, yaitu anggaran penjualan, laporan perhitungan rugi-laba yang ditaksirkan, berbagai anggaran operasi dan rencana strategis jangka panjang. Sebenarnya anggaran kas merupakan program penjualan yang terkoordinasi serta yang di korelasikan denganperubahan-perubahan neraca dan penjualan serta pengeluaran yang diperkirakan.
Dapat juga diperkirakan, bahwa anggaran kas adalah suatu alat pengecek terhadap seluruh program anggaran. Apabila sasaran-sasaran anggaran operasi tercapai maka hasilnya akan tercermin dalam posisi kas. Sebaliknya apabila gagal mencapai sasaran anggaran, maka bagian keuangan terpaksa harus mencari sumber tambahan kas.
MASA ANGGARAN KAS
Masa anggaran tergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan anggaran, kondisi keuangan perusahaan, dan para eksekutif mengenai praktisnya serta kecermatan taksiran. Sebagai contoh, suatu taksiran jangka-pendek akan dipergunakan dalam menetapkan kebutuhan kas mungkin untuk satu atau tiga bulan di depan. Tapi apabila marjin kasnya rendah, maka diperlukan taksiran mengenai penerimaan  dan pembayaran atas dasar per minggu, atau bahkan per hari.
Sebaliknya, bagi perusahaan yang memiliki jumlah kas yang besar, dapat dikebangkan suatu anggaran kas per bulan, untuk masa enam bulan atausatu tahun di depan. Untuk penetapan kebijaksanaan umum keuangan, akan diprlukan anggaran jangka panjang. Sebagian perusahaan berpendapat, bahwa taksiran yang dibuat untuk menyusun anggaran untuk masa yang terbatas sampai tiga bulan. Perusahaan lai membuat suatu anggaran yang saling berhubungan untuk tiga bulan atau lebih didepan, yaitu dengan selalu menambahkan satu bulan dan menghilangkan bulan berjalan.
Controller harus menyesuaikan peramalan dangan kondisi-kondisi yang ditemukannya. Da dapat menyusun satu anggaran kas jangka pendek untuk tujuan pemenuhan kebutuhan kas, dan juga anggaran jangka panjang untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan kebijaksanaan keuangan.
PELAKSANAAN ANGGARAN KAS
Controller dapat menyiapkan anggaran kas dengan cara biasa, dengan menunjukan jumlah dan tambahan yang diperlukan (jika ada), dan lamanya kebutuhan itu. akan tetapi, tanggung jawab untuk mendapatkan dana ini atas dasar yang palig menguntungkan berada di tangan kepala bagian keuangan atau pejabat utama bidang keuangan.
Kebutuhan kas harus direncanakan sebagai mana halnya dengan operasi-operasi lain. adalah memuaskan dengan hanya mengasumsikan, bahwa volume penjualan yang tinggi dan secara otomatis menghasilkan posisisi keuangan yang sehat. controller mempunyai cara yang efektif dalam menetapkan keperluan akan adanya program keuangan yang dipertimbangkan dengan baik.
PENAGIHAN KAS
A.        ADMINISTRASI PENERIMAAN KAS
salah satu tujuan utama manajemen keuangan adalah mengusahakan adanya penggunaan secara berhati-hati dan efisien. ditinjau dari segi penagihan kas, ada dua fase yaitu;
1.         mempercepat penagihan
2.         pengendalian yang intern yang layak tehadap penaguhan.
B.        MEMPERCEPAT PENAGIHAN
Ada dua metode yang lasim dipergunakan untuk mempercepat pengalihan, yaitu lock-box sistem dan area concentration banking.    lock-box system meliputi penyelenggaraan berbagai rekening/simpanan dalam berbagai area geografis yang mempunyai pengalihan kas dalam jumlah besar, sehinggah penyetor dan para pelanggan akan memakan waktu yang lebih sedikit dalam perjalanan, paling baik apabila tidak lebih dari satu hari.
Menurut sistem area concentration banking, unit lokal perusahaan yang menagih pembayaran dan disetor/ disimpan dalam bank setempat. dari bank lokal, biasanya melalui kiriman kawat/telegram, dana dipindahkan dengan sangat cepat kepada beberapa area atau concentration bank. dana lebih dipindahkan secara otomatis  melalui talegram kepada bank dari kanor pusat perusahaan. dalam cara ini maka waktu dalam perjalanan dapat dipersingkat.
controller diharapkan mengetahui kedua cara tersebut dan cara-cara lain untuk mempercepat penagihan, dan membantu kepala bagian keuangan, bilamana perlu.
C.       PENGENDALIAN INTERN ATAS PENERIMAAN KAS
Dalam organisasi perusahaan pada umumnya dijumpai banyak jenis transaksi yang biasa atau rutin. Beberapa sumber yang rutin adalah ;
a)     Penerimaan melalui pos,
b)     Penjualan kontan,
c)      Penjualan kredit.
Tentunya semua perusahaan mempunyai transaksi lain yang kurang bersifat rutin, seperti penerimaan penjualan harga tetap, yang dapat ditangani oleh pejabat tertentu atau memerlukan prosedur khusus. Kebanyakan masalah kas akan berpusat pada transaksi yang baru dikemukakan diatas, karena untuk penerimaan kas yang lebih bersifat luar biasa atau kurang banyak dengan mudah dapat dekenakan suatu pengecekan yang sederhana.
Dengan tidak mempersoalkan sumber kasnya, basis untuk pencegahan kesalahan atau kecurangan adalah prinsip pengecekan  intern (internai check). System tersebut meliputi pemisahan fungsi antara pengurusan fisik uang dengan penyelenggaraan pembukuannya. System itu mengharuskan pekerjaan seseorang pegawai dengan pegawai lain dapat saling melengkapi.
System pengendalian intern harus dirancang atas dasar masing-masing organisasi. Akan tetapi terdapat saran umum yang dapat membantu controller dalam menelaah situasi pada perusahannya sendiri:
1.    Semua penerimaan kas melalui pos harus dicatat sebelum ditransfer kepada kasir.
2.    Semua penerimaan harus disetor sepenuhnya setiap hari.
3.    Tanggung jawab untuk menangani kas harus dirumuskan dengan jelas dan ditetapkan secara pasti.
4.    Biasanya fungsi penerimaan kas dan pengeluaran kas harus diisahkan sama sekali (kecuali dalam lembaga keuangan).
5.    Penanganan fisik kas harus dipisahkan seluruhnya dari penyelenggaraan pembukaan, dan kasir tidak brwenang/berhak terhadap pembukuan.
6.    Para agen dan walil lapangan diharuskan memberikan kwitansi tanda terima, tentunya dengan meninggalkan tembusan untuk arsip.
7.    Rekonsiliasi bank harus dilakukan oleh mereka yang tidak menangani kas atau menyelenggarakan pembukaan.
8.    Semua pegawai yang menangani kas atau pembukuan kas diharuskan mengambil cuti, orang lain harus menggantikannya selama masa cuti.
9.    Semua pegawai yang menangani kas atau pembukuan kas harus diikat dengan kontrak.
10.  Sedapat mungkin dipergunakan alat-alat mekanis yang dapat memberikan alat pengecek tambahan.
11.  Apabila praktis, penjualan kontan harus diverifikasi dengan catatan persediaan dan hasil opname fisik persidiaan.
PENGELURAN KAS
PENGENDALIAN PENGELUARAN KAS
Dalam bidang administrasi kas ini, ada dua aspek pengendalian, yaitu;
1.    Penentuan system pembayaran, dan
2.    Sistem pengendalian intern.
Pengalaman menunjukan bahwa kegunaan adanya pengendalian yang teliti terhadap               pembayarandalah untuk menjamin agar rekening-rekening hanya dibayarkan pada saat telah jatuh tempo dan bukan lebihdini dari pada itu. Dengan cara demikian, maka kas dapat dihemat untuk investasi sementara.
Pertimbangan lain ini dalam menentukan jadwal pembayaran adalah penggunaan “floating cash” secara nyata. Dengan mengetahui bahwa ada unsur-unsur dalam perjalanan , dankenyataan bahwa biasanya saldo bank selalu lebih besar dari pada saldo menurun buku karena ada cheque-cheque yang masih beredar, maka saldo buku dapat direncanakan peda tingkat yang lebih rendah. “Floating cash” yang masuk dapat diseimbangkan dengan pembayaran kas.
REKENING BANK ADMINISTRASI
Dalam pengendalian pembayaran, menyangkut transaksi divisional anak perusahaan atau kantor lapangan, maka dapat dipergunakan beberapa rekening bank untuk tujuan khusus, misalnya imprest accouns, zero balance accounts, dan automatic balace accounts.
Dalam system zero balance, maka rekening bank  untuk unit organisasi tertentu selalu di pelihara saldonya sebesar nol. Apabilah di terima cheque pembayaran, maka bank di berih wewenang untuk memindahkan dana yang di perlukan dari rekening umum ke rekening khusus untuk membayar itu. Pembayaran dapat di lakukan dengan wesel bayar. Cara lain yang serupa ialah, bahwa kepala bagian keuangan akan memindahkan melalui kawat atau telegram ke dalam zero bank account, seterima pemberitahuan dari bank mengenai permintaan pembayaran. Zero bank accounts dapat mempermudah pengawasan pembayaran melalui satu atau beberapa perkiraan. System terseut juga mempermudah melakukan pengecekan cepa terhadap posisi kas perusahaan
Dalam automatic balance accounts dipergunakan perkiraan yang sama untuk penerimaan dan pengeluaran. Apabilah rekening tersebut telah beradah di atas suatu tingkat maximum yang ditetapkan, maka kelebihan rekening tersebut akan di transfer ke rekening pusat; dan sebaliknya, apabilah saldo yang di bawah tingkat minimum , maka rekening tersebut harus di isi kembali.
PENGAMATAN PENGENDALIAN INTERN
1.    PENTINGNYA PENGENDALAN INTERN
Apabilah uang telah di setor ke bank, nampaknya masalah utama pengaman kas telah di pecahkan. Memang benar, bahwa pengendalian pengeluaran kas merupakan hal yang relative sederhana apabilah beberapa aturan di taati. Setelah factor pembelian di setujui untuk pembayaran, langkah berikut biasanya penyiapan cheque untuk ditandatangi oleh pimpinan. Apabilah semua pembayaran mengalami pemeriksaan seperti ini, bagaimanakah bisa timbul sesuatu problema? Tetapi justru disinilah paling besar bahayanya. Setiap kontroler yang harus menandatangani banyak ceque mengetahui bahwa hal tersebut merupakan tugas yang menjemukan yaitu tugas untuk memeriksa apakah laporan penerimaan di lampirkan , membandingkan nama penerimaan uang terhadap faktur, dan membandingkan jumlahnya. Oleh karena tugas tersebut begitu menjemukan , maka hal tersebut dilakukan secara asal jadi saja. Namun tugas itu memang penting untuk mengawasi pembayaran , dan harus dilakukan secara berhati-hati. Yang lain dapat melakukan pemeriksaan secara tiba-tiba sering dokumen dan bukti pengeluaran palsu dipergunakan untu mendapatakan tanda tangan yang keedua kalinya. Pencegahan praktek ini mengharuskan adanya penelitian berhati-hat sebelum cheque ditandatangi, dan jua melalui cara-cara pengamanan lainnya. Tidak dapat di terima begitu saja bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baikmereka yang menandatangani cheque harus bersikap mempertanyakan transaksi yang kelahatan meragukan atau tidak dimengerti sepenuhnya. Memang, pemeriksaan document yang di lampirkan pada cheque sering akan menyoroti pengeluaran yang tidak tepat dan setiap kelemahan dalam prosedur-prosedur lain.
1.    BEBERAPA PRINSIP PENGENDALIAN INTERN
Kesempatan penggunaan dana secara tidak wajar atau tidak benar adalah demikian besar, sehingga seorang controller harus selalu menekankan keperluan untuk mengadakan perlindungan yang wajar dalam fungsi pengeluaran kas. Diperlukan adanya kewaspadaan dan prosedur pemeriksaan yang sehat. Meskipun system pengendalian intern dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan organisasi , tetapi beberapa saran umum yang bersama ditetapkan sebagai berikut :
1.    Ecuali untuk transaksi kas kecil, semua pembayaran harus dilakukan dengan cheque
2.    Semua cheque harus diberi nomor terlebih dahulu, dan semua nomor yang dipergunakan atau dibatalkan harus dipertanggung jawabkan
3.    Semua cheque pembayaran umum harus ditanda-tangani oleh dua orang secara bersama-sama.
4.    Tangung jawab untuk penerima kas harus dipisahkan dari tanggung jawab untuk pengeluaran kas.
5.    Semua orang yang menandatangani cheque atau yang menyetujui pembayaran harus dipertanggungkan secukupnya.
6.    Rekonsiliasi bank harus dilakukan oleh mereka yang tidak menandatangani cheque atau menyetujui pembayaran.
7.    Pencatatan kas harus terpisah sama sekali dari tugas melakukan pembayaran.
8.    Faktur yang telah disetujui untuk pembayaran dan semua dokumen pendukung ydiperlukan ang harus menjadi persayarat untuk melakukan pembayaran.
9.    Cheque untuk mengisi kembali imprest fund kas kecil dan pembayaran gaji dan upah harus dibayar kepada individu tertentudan bukan kepada perusahaan atau pembawa.
10.  Setelah pembayaran dilakukan,semua dokumen pendukung harus diperforasi atau diberi tanda “telah dibayar” agar tidak bisa dipergunakan untuk kedua kali.
11.  Alat-alat mekanis harus dipergunakan bilamana praktis, misalnya alat penulis cheque dan sebagainya.
12.  Harus diadakan rotasi kerja atau diwajibkan mengambil cutibagi mereka yang bertugas melakukan pembayaran.
13.  Persetujuan bukti/voucher pembayaran biasanya harus dilakukan oleh mereka yang tidak bertuhgas untuk melakukan pembayaran.
14.  Untuk transfer antar bank harus ada persetujuan khusus, dan harus diselenggarakan suatu perkiraan “ Transfer bank”.
15.  Semua bukti/ voucher pengeluaran kas kecil, harus ditulis dengan tinta atau diketik.
1.    METODE PENYALAHGUNAAN DANA
Cara pengamanan sebagai mana baru dibicarakan diatas, adalah sebagian dari cara yang dikembangkan atas dasar pengalaman dari banyak perusahaan. Beberapa cara umum untuk melakukan kecurangan adalah sebagai berikut ;
1.    Menyiapkan bukti voucher palsu atau mengajukan voucher untuk mendapatkan bayaran dua kali.
2.    “Kiting”, atau pinjaman tanpa mendapat persetujuan dengan cara tidak mencatat  pembayaran, tetapi mencatat penyetoran dalam hal melakukan transfer bank.
3.    Mencantumkan jumlah total yang tidak benar dalam buku kas.
4.    Menaikan jumlah cheque setelahditandatangani.
5.    Mencantumkan potongan harga dengan jumlah yang lebih rendah dari pada yang sebenarnya.
6.    Menguangkan cheque gaji/upah atau dividen yang belum ditagih oleh yang berhak.
7.    Mengubah bukti/ voucher pengeluaran kas kecil.
8.    Memalsukan cheque dan memusnakannya peda saat telah diterima dari bank menggantikan dengan cheque lain yang dibatalkan atau dengan nota pembebanan.
1.    REKONSILIASI BANK
Suatu fase pengendalian intern yang penting adalah dengan merekonsiliasikan saldo menurut salinan rekening Koran bank dengan saldo menurun buku. Ini terutama benar lagi bagi rekening umum bank sebagaimana dibedakan  dari rekening yang hanya untuk melakukan pembayaran.
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa rekonsiliasi bank harus ditangani oleh seseorang yang bebas dari tugas mengurus penerimaan atau pengeluatan kas. Tugas rekonsiliasi ini dapat ditangani oleh controller atau dilaksanakan sendiri oleh bank. Perhatian khusus haru diberikan tarhadap cheque yang beredar pada periode yanglalu dan terhadap penyetoran yang dilakukan pada akhir periode untuk dapat mendeteksi kiting.
1.    DANA KAS KECIL
Pada umumnya perusahaan harus melakukan berbagai pembayaran kecil-kecil. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka  diselenggarakan dana kas kecil diselenggarakan berdasarkan imprest fund system, yaitu suatu system dengan saldo dana yang tetap.
Banyak dana kas kecil seperti ini diperlukan dalam kantor cash cabang atau pada setiap pabrik. Harus disedikan bentuk kwitansi dan proseduryang seragam termasuk limit atau pengeluaran yang dilakukan mengenai saluran ini, melalui persetijuan secara wajar, dan sebagainya.
Apabila mungkin, maka orang yang menangani penerimaan atau pengeluaran kas tidak boleh menangani kas kecil. Cara pengamanan lain meliputi opname kas secara mendadak, pembatasan langsung terhadap semua lembaran kas kecil setelah dilakukan pembayaran, dan pemeriksaan secara teliti terhadap pengisian kembali kas kecil. Meskipun dananya mungkin kecil saja, tetapi dapat dibelanjakan jumlah yang sangat besar (karena pembayaran yang sering). Controller tidak boleh melalaikan pemeriksaan terhadap kegiatan ini.
INVESTASI DANA SEMENTARA
Dalam banyak perusahaan, dana berlebihan atau surplus yang tidak diperlukan untuk tujuan operasi atau compensating bank balance tersedia untuk diinvestasikan. Penggunaan secara berhati-hati atas dana yang tidak dimanfaatkan dapat menambah penghasilan. Meskipun pejabat keuanganlah bisanya yang akan mengarahkan investasi dana semacam ini, tetapi controller akan berhubungan dengan pelaporan dan pengendalian secukupnya serta pada umumnya harus mengetahui tentang masalah investasi.
KRITERIA MEMILIH INVESTASI
Dengan mengetahui adanya kesempatan untuk memperoleh tambahan pendapatan dari dana yang sementara berlebihan, apakah kriteria yang yang dapat dipergunakan dalam memilih alat investasi? Mungkin ada lima criteria tersebut, dan semuanya agak berhubungan:
1.    Keamanan pokok pinjaman.
2.    Stabilitas harga.
3.    Kemungkinan pemasarannya.
4.    Saat jatuh tempo.
5.    Hasil (Yield).
PEMBATASAN INVESTASI
Kadang-kadang dewan komisaris akan meletakan pembatasan mengenai bagaimana dana sementara dapat diinvestasikan. Dalam kesempatan lain mungkin pejabat keuangan senis yang akn memberikan pembatasan-pembatasan itu. Hal-hal yang tercakup dalam pembatasan akan meliputi:
1.    Masa maksimum untuk investasi
2.    Posisi kredit pihak yang mengedarkan surat-surat berharga.
3.    Investasi maksimum dalam berbagai jenis surat berharga terpilih.
Menurut pihak/perusahaan yang mengedarkan surat berharga.
Menurut  jenis instrument
Menurut Negara asal
Menurut mata uang
Banyak pemberitahuan membeli investasi jangka pendek yang dapat dinegosiasikan. Selain itu, investasi tersebut sering dibayar melalui transef dengan kawat/telegram.
Banyak perusahaaan mengontrak sebuah bank komersial besar untuk bertindak sebagai pengurus dari surat-surat berharga, melakukan pembayaran atas investasi yangDiterima dn menerima dana atas investasi yang diserahakan.


TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN

1. Keuangan perusahaan
Teknik meramalkan kas perusahaan adalah teknik dimana untuk mengetahui maju atau berkembangnya atau tidak suatu perusahaan dimasa sekarang atau yang akan datang.
Perusahaan mempunyai dana .
• Keuangan perusahaan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana/surpluslebih kepada mereka yang kekurangan dana.
 Bank komersial lembaga simpanan yang memiliki asset dan pinjaman utama yaitu :depositoØ
 Thrifts lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman.Ø
 Perusahaan asuransiØ lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan dari kejadian yang buruk.
 Perusahaan sekuritas dan bank investasiØ lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
 Perusahaan Pembiayaan Lembaga penghubung keuangan yang memberiØ pinjaman kepada individu dan orang yang melakukan suatu usaha dalam bidang bisnis.
 Reksa dana lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimanaØ dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.

2. Estimasi penjualan
• Ramalan penjualan merupakan dasar perencanaan bagi berbagai aktivitas di perusahaan. Pada umumnya rencana kerja tersebut dibuat berdasarkan sasaran penjualan/aktivitas lainnya yang berasal dari ramalan penjualan. Dengan demikian ramalan penjualan merupakan elemen penting dalam kegiatan pemasaran maupun bidang-bidang lainnya.
Ramalan yang terlalu optimis dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian karena usaha dana yang dikeluarkan tidak sesuai dengan volume penjualan. Sebaliknya ramalan yang terlalu pesimis mengakibatkan perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk meningkatkan penjualan.
Peramalan atau Forecasting ialah suatu seni melihat kebelakang, ke kiri dan ke kanan untuk menetapkan apa yang ada di muka.
Jelas disini bahwa karena peramalan merupakan suatu seni maka "Pertimbangan" yang didasarkan atas pengalaman dan akal sehat, akan menjadi kunci terakhir.
Yang dimaksud dengan "melihat ke Belakang" adalah mempelajari data-data intern perusahaan. Sedangkan "ke kiri" dan "ke kanan" adalah mempertimbangkan hasil-hasil dari luar, misalnya riset pasar, pengaruh kebijakan pemerintah pada strategi perusahaan, ataupun kemungkinan serangan pesaing, perubahan situasi ekonomi, tehnologi.

3. Estimasi produksi
• Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.Untuk menghitung anggaran produksi, diperlukan beberapa data yang digunakan dalam proses penghitungan.Data yang diperlukan :
Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
 Laba rugiØ
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
 Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.v
 Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dariv transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

Teknik analisis data dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:
 Peramalan PenjualanØ
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0).
Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.

Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
Peramalan Neraca
Peramalan Laporan Laba Rugi

SUMBER
  • http://elfiraworotitjan.wordpress.com/2010/09/19/manajemen-kas/
  • http://yuliana-ekaputri.blogspot.com/2010/12/teknik-analisis-meramalkan-kas.html
  • http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1008&bih=391&q=teknik+analisis+meramalkan+kas+perusahaan&aq=f&aqi=&aql=&oq=teknik+analisis+meramalkan+kas+perusahaan&gs_rfai=&fp=74e71d12c4787bb7)

PEMASARAN

Pemasaran

Definisi Pemasaran
    Pemasaran atau Marketingadalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang ataujasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebutpemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
   
Sejarah Pemasaran & Pemikiran Marketting
Seiring dengan perkembangan ilmu ekonomi.Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi. Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dgn penemuan mesin uapnya, telah mengubah tatanan masyarakat yang tadinya berorientasi agraris menjadi berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi juga oleh mesin, kapasitas produksi yang semakin besar dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Revolusi industri juga membawa pengaruh penting dalam perkembangan ilmu ekonomi secara umum. Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi merkantilis dan phisiokrasi, sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji pemikiran Adam Smith.
Sebagai ilmu sendiri lahir karena berbagai faktor:
    Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tidak mau tidak bisa melepaskan diri dari esensinya sebagai ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial peran dasar ilmu ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan masalah-masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak selalu dapat dipecahkan secara makro. Pemecahan secara mikro jelas dibutuhkan. Orang per orang baik secara individu ataupun kelompok membutuhkan pemecahan atas masalah mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam ilmu ekonomi, tetapi membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan tantangan ruang dan waktu serta konteks masalah pada saat itu.
    Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi terutama ilmu Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan dan menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar dalam ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori perilaku konsumen dan sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan kompleksitas permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
    Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah membuat perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya disebut sebagai zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa perkembangan masyarakat post-modern tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok masyarakat, tetapi pada kehidupan yang bersifat individualized, hal yang kemudian dikenal sebagai era informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu pada paruh kedua abad 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang telah memperkirakan arah perkembangan dunia menuju era informasi tersebut.
    Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem komunisme yang pernah merajai sebagian belahan dunia sejak PD I dan berlanjut pada PD II. Politik pada masa perang dingin pun mencerminkan adanya perbedaan pandangan yang sangat mencolok antara kapitalisme dan komunisme, yang sebenarnya berawal dari masalah ekonomi. Lebih tepatnya, secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan runtuhnya sistem komunisme dunia, dunia menjadi terbuka bagi aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya menganut sistem ekonomi komando, beralih untuk memperlajari sistem ekonomi pasar, dan ilmu aplikatif yg paling digemari adalah ilmu pemasaran. Buku-buku dari berbagai ahli di dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam bahasa setempat. Tidak terkecuali juga buku-buku pemasaran, terutama buku dari begawan marketing dunia, Philip Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya dan berkembangnya ilmu marketing, kita perlu mengenal beberapa hal mendasar dalam sejarah marketing. Marketing jelas dimulai dari kegiatan pertukaran entah antar pribadi dengan pribadi, kelompok dan seterusnya. Pertukaran ini membutuhkan suatu konsensus bersama diantara pihak2 yang melakukan pertukaran tersebut. Tetapi pertukaran ini sendiri tidak dapat disebut sebagai ilmu marketing. Karena sebenarnya kegiatan tersebut lebih bersifat praktis ekonomi semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan (advertising). marketing pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga. Marketing selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising, marketing sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada masa-masa terkemudian, marketing diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya.




Empat masa marketting
    Marketing tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok utama, yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka yang melahirkan marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing seperti yang sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 elemen dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara mereka adalah Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai dengan pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan ilmu-ilmu lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka cukup banyak. Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat subjektif. Di antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka yang tadinya bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi bidang marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja. Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak bersifat permanent, karena ada juga kelompok akademisi yang menjadi konsultan, praktisi dan lain sebagainya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka berpikir marketing sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu marketing. Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer Relationship Marketing), Presicion Marketing, Marketing on the Internet, merupakan bukti bahwa perkembangan marketing dipengaruhi oleh perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi.




Bauran pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni :
    Product (produk)
    Price (harga)
    Place (tempat, termasuk juga distribusi)
    Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.

Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[3] Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1.    Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2.    Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3.    Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.    Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2.    Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1.    Tempat yang strategis (place),
2.    Produk yang bermutu (product),
3.    Harga yang kompetitif (price), dan
4.    Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1.    Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2.    Biaya konsumen (cost to the customer),
3.    Kenyamanan (convenience), dan
4.    Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
sumber :  www.wikipedia.com

Senin, 09 Januari 2012

MANAJEMEN PRODUKSI


Manajemen Produksi
Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan non manusia dalam rangka mencapai tujuan tertentu. llmu teknik manajemen didasari oleh konsep bahan tugas manajer (orang yang melaksanakan manajemen) yaitu untuk merancang dan mendukung pelaksanaan pekerjaan individu pada saat kelompok, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen semakin dibutuhkan setelah adanya pemisahan antara Rumah Tangga Kunsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP), dalam hal ini adalah dua pihak yang paling membutuhkan, di mana konsumen dapat memenuhi kebutuhannya dengan berbagai jenis barang yang disediakan produsen, dan produsen dapat menjual barang-barangnya yang betul-betul dibutuhkan konsumen sesuai dengan selera, mode dan daya belinya.
Produksi yaitu suatu kegiatan yang menciptakan atau meningkatkan kegunaan suatu barang. Peningkatan atau penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut.
Untuk perusahaan-perusahaan saat ini cenderung dapat menggabungkan beberapa kegunaan sekaligus suatu barang, baik kegunaan waktu, tempat, maupun kegunaan bentuk. Hal ini diciptakan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen (berbeda-beda).
Manajemen Produksi
Fungsi manajemen yang paling mendasar yaitu adanya Perencanaan, Pengorganisasian, penempatan Sumber Daya Manusia (Staffing), pemberian motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kegiatan pengawasan yang mutlak harus dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahaan.
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia.
lstilah-istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
Sistem Produksi
Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan satu sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan sub-sistem yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output melalui proses produksi. Sedangkan sub-sistem yang terlibat dalam kegiatan produksi adalah: subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan subsistem pengendalian.
Pengertian Lokasi dan Layout Pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam; melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah. dan memungkinkan diadakannya perluasan usaha.
Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup dan sebagainya.
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut.
Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama yaitu; letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama seperti, rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.
enentuan Lokasi Pabrik
Manajemen perusahaan dalam memilih lokasi pabrik didasarkan pada beberapa macam alternatif. Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi pabrik terdiri dari pengumpulan data, menganalisa data yang masuk, menentukan urutan alternatif lokasi yang dipilih dan menentukan lokasi pabrik yang dipilih. Penentuan metode pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa volume biaya.
Desain Fasilitas
Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas gudang, penanganan produk serta semua peralatan produksi). Perencanaan layout perusahaan selalu diperlukan karena adanya perubahan desain produk, adanya produk baru adanya perubahan volume permintaan dan sebagainya. Klasifikasi perencanaan layout terdiri dari, perubahan kecil layout yang sudah ada, adanya penambahan fasilitas produksi, merubah susunan layout dan pembangunan pabrik baru.
Penentuan Layout Pabrik
Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya: Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.
Pengertian Peralatan Produksi
Pada umumnya peralatan produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi. kebutuhan manusia. Peralatan produksi akan mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi, yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.
Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari mesin yang bersifat umum atau mesin serba guna (General Purpose Machines). Mesin serba guna ini yaitu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang produk atau bagian produk. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines) yaitu mesin-mesin yang direncanakan untuk mngerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama.
Kriteria Pemilihan Alat Produksi
Alasan diadakannya pembelian peralatan antara lain: peralatan baru diperlukan untuk memproduksi produk dan jasa lebih hanya volume penjualan yang terus meningkat, peralatan yang ada telah usang, dan peralatan yang ada telah memasuki masa aus serta harus diganti. Untuk memutuskan membeli peralatan baru maka perlu dilaksanakan survei terlebih dahulu, yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu: pertama tahap pemakaian (penyaringan teknologi) yang meliputi kapasitas, kedua perhitungan biaya atau analisis ekonomi yang akan menentukan sejumlah alternatif teknis yang dipilih.
Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Adapun jenis proses produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses produksi terus menerus (Continuous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (Intermittent Process). Sedangkan jenis proses produksi yang didasarkan atas kepentingan yang berbeda, maka jenis proses produksi terdiri dari proses produksi menurut wujudnya dan proses produksi menurut pengawasan proses produksi yang bersangkutan.
Proses Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan penentuan tujuan pokok (tujuan utama) organisasi beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah pokok perencanaan terdiri dari; menetukan tujuan yang akan dicapai, menentukan kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai, menentukan faktor-faktor yang mendukung atau menghambat tercapainya tujuan tersebut dan merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan. Kegiatan produksi dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu; Pendekatan perkembangan yang menguntungkan (Profitable Growth Approach), Pendekatan SWOT (Strenghth, Weakness, Opportunity and Threathment) dan Pendekatan Sistem.
Proyeksi Kebutuhan
Langkah yang paling awal dalam perencanaan adalah mencoba untuk mengetahui pertumbuhan maupun perkembangan kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan tersebut akan merupakan dasar dari rencana kerja yang harus dilakukan oleh perusahaan. Salah satu cara untuk menentukan proyeksi kebutuhan adalah dengan membuat ramalan-ramalan terhadap keadaan pada masa yang akan datang, terutama mengenai analisa permintaan pasar, seperti; pendapat konsumen, pendapat langganan, catatan dan pendapat distributor, catatan penjualan dari perusahaan. Adapun metode metode yang digunakan dalam membuat proyeksi kebutuhan sebagai berikut : metode time series, metode exponential, metode rata-rata sederhana, metode rata-rata bergerak, metode exponential smoothing, standar error dari peramalan dan analis akorelasi.
Perencanaan Produksi
Urutan proses produksi harus dituangkan dalam sebuah dokumen yang disebut Rout Sheet (Operation Sheet), yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar dan desain produk, yang kemudian dianalisa bagaimana hubungannya antar komponen yang ada dan bagaimana proses pemasangan (assemblingnya). Dengan demikian rancangan proses produksi terdiri dari desain produk, perencana proses dan pengendalian produksi.
Pengendalian Produksi
Prinsip dalam perencanaan dan pengawasan produksi dalam berbagai macam industri tidak banyak berbeda, demikian juga dengan tujuan yang akan dicapainya. Walaupun dalam hal metode, organisasi maupun operasi masing-masing perusahaan akan berbeda. Ada dua type proses produksi terdiri dari ; type produksi untuk persediaan dan type produksi berdasarkan pesanan.
Analisa Jalur Kritis
Analisa jalur Kritis (Critical Path Metode) merupakan suatu metode analisa yang mampu memberikan informasi, kepada manajer untuk dapat melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan produksi atau proyek yang akan dilaksanakan. Metode jalur kritis ini berusaha untuk menggambarkan jalur-jalur jaringan aliran proses produksi dalam bentuk diagram jalur kegiatan proses produksi. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyusun diagram network yaitu harus mengetahui dan menginventarisir kegiatan-kegiatan yang diperlukan, mengetahui urutan kegiatan dalam proses produksi, mencari kegiatan semu, menghitung waktu yang dipergunakan, dan menentukan jalur kritisnya.
Pemeliharaan Fasilitas
Fungsi pemeliharaan dan penanganan bahan merupakan dua fungsi pelayanan yang sangat penting dalam kegiatan produksi. Pemeliharaan fasilitas produksi jika dilaksanakan secara teratur akan beroperasi secara efektif. Tanggung jawab pemeliharaan fasilitas biasanya ditugaskan kepada teknisi pabrik, yang berada di bawah kepala teknisi. Jenis-jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan preventif, perbaikan dan pemeliharaan kondisional
Penanganan Bahan (Material Handling)
Setiap perusahaan akan terlibat dalam masalah transportasi (pengangkutan) bahan atau penanganan bahan. Karena dalam hal ini akan menyangkut proses pemindahan bahan, pemindahan produk dalam proses dan pemindahan produk jadi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penanganan bahan adalah; jalur pengangkutan, sifat obyek yang diangkut, karakteristik bangunan, keadaan ruangan dan kapasitas peralatan.
Pembelian material secara teratur akan membawa efek yang positif terhadap proses produksi, misalnya hubungan dengan supplier bahan dapat berlangsung secara berkesinambungan, harga bahan yang dipesan lebih murah, pengurusan pembelian bahan lebih mudah, karena bersifat rutin. Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengadaan bahan yaitu; standardisasi bahan baku, supplier bahan baku, syarat pembelian, cara penyimpanan, kemasan/pembungkus, dan spesifikasi bahan.
Setelah membahas masalah pengadaan bahan, maka suatu hal yang penting mendapat perhatian adalah pengendalian material, terutama masalah pemakaian bahan. Ketidakefisienan pemakaian bahan akan berpengaruh terhadap tingginya harga pokok barang yang dihasilkan. Adapun metode-metode yang digunakan dalam menilai bahan baku terdiri dari: metode FIFO, LIFO, rata-rata, rata-rata bergerak, dan metode standar harga. Pertimbangan untuk membuat atau membeli suku cadang dalam rangka memproduksi suatu barang didasarkan atas pertimbangan teknis dan ekonomis.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pendekatan terhadap manajemen manusia, yang berdasarkan empat prinsip dasar yaitu; Pertama sumber daya manusia merupakan harta perusahaan yang paling penting, Kedua, peraturan atau kebijakan prosedur yang berkaitan dengan manusia saling berhubungan, Ketiga, kultur perusahaan yang berasal dari kultur sumber daya manusia. Pendekatan manajemen sumber daya manusia meliputi; pendekatan konvensional, pendekatan kompromistis dan pendekatan kontemporer. Fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari fungsi perencanaan, pengadaan, pengadaan dan pembinaan, dan pemberian kompensasi.
Desain dan Analisis Pekerjaan
Desain pekerjaan adalah suatu fungsi komplek karena memerlukan pemahaman baik terhadap variabel teknik maupun variabel sosial, jika variabel tersebut diabaikan maka pekerjaan tidak dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Alasan pelaksanaan desain pekerjaan karena: sering terjadi konflik, sifat yang heterogen dari setiap individu, dan perubahan karakter dari setiap individu. Sasaran pokok dari desain pekerjaan untuk: manusia, menentukan kombinasi antara mesin, dan bahan baku yang paling ekonomis.
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pembinaan tenaga kerja (sumber daya manusia) dalam suatu perusahaan, diharapkan dapat menjaga kesinambungan pelaksanaan pekerjaan. Pembinaan karyawan tidak terlepas dari hubungan antara pimpinan dan bawahannya, karena pembinaan ini melibatkan pimpinan sebagai pembina dan karyawan sebagai orang yang dibina. Keteladanan seorang pimpinan merupakan faktor utama dalam membina para karyawannya disamping penguasaan secara umum terhadap berbagai jenis pekerjaan. Pembinaan karyawan suatu perusahaan akan meliputi pembinaan loyalitas, hubungan kerja, moril dan semangat kerja, disiplin kerja dan mental spiritual.
Peranan Persediaan dan Biaya Persediaan
Setiap perusahaan baik perusahaan perdagangan maupun perusahaan yang memproduksi suatu barang, memerlukan persediaaan karena pada suatu waktu perusahaan akan dihadapkan kepada permintaan konsumen akan barang atau jasa uang dihasilkannya. Jenis persediaan secara fisik terdiri dari persediaan bahan baku/material, persediaan komponen, persediaan bahan pembantu, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Sedangkan jenis persediaan berdasarkan fungsinya adalah ; Lot size inventory, fluctuation stock, dan anticipation stock.
Istilah persediaan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam rangka mengantisipasi pemenuhan permintaan. Jenis-jenis persediaan termasuk persediaan secara fisik dan persediaan menurut fungsinya, sedangkan fungsi persediaan itu sendiri yaitu fungsi decoupling, fungsi economic lot sizing dan fungsi antisipasi. Jenis biaya yang dikeluarkan dalam persediaan terdiri dari biaya penyimpanan, biaya pemesanan, biaya penyiapan dan biaya kekurangan bahan.
Metode Penilaian dan Pengawasan Persediaan
Untuk dapat mengatur tersedianya suatu tingkat persediaan yang optimum yang dapat memenuhi kebutuhan bahan-bahan dalam jumlah, mutu dan pada waktu yang tepat persyaratan diadakannya pengawasan persediaan yaitu untuk menyediakan gudang yang cukup luas sentralisasi kekuasaan, sistem pencatatan, pengawasan mutlak, pemeriksaan fisik, rencana penggantian, dan pengecekan secara efektif. Tujuan dari pengawasan persediaan adalah; menjaga kehabisan persediaan, dan menjaga pembentukan persediaan, dan menjaga pembelian dalam skala kecil.
Arti dan Tujuan Pengawasan Mutu
Salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan perusahaan adalah tingkat mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Mutu merupakan suatu sistem yang terdiri dari struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya dalam rangka menerapkan manajemen mutu. Kegiatan yang berkaitan dengan mutu produk meliputi beberapa tahapan yaitu: pemasaran dan riset pasar, disain/spesifikasi rekayasa dan pengembangan produk, pengadaan, perencanaan dan pengembangan proses, produksi, inspeksi, pengetesan dan pengujian, pengemasan dan penyimpanan, penjualan dan distribusi, pemasangan dan operasi, bantuan teknik dan perawatan, pembuangan purna pakai. Setelah menetapkan mutu tertentu dari suatu produk, maka perlu diadakan pengawasan sejauhmana mutu tersebut dapat dipertahankan, agar tidak terjadi ketimpangan yang mengakibatkan konsumen merasa kecewa dengan produk yang telah dibelinya, kalau sudah terjadi ketimpangan maka akan timbul efek yang lebih jauh bagi perusahaan berupa penanggungan biaya beban kerugian untuk jaminan mutu produk, atau efek lain yang sangat merugikan perusahaan berupa penurunan volume penjualan yang akan mengurangi profit margin perusahaan secara menyeluruh. Secara terperinci tujuan pengawasan mutu adalah:
  1. Agar produk hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.
  2. Mengusahakan agar biaya pengawasan dapat ditekan seminimal mungkin.
  3. Mengusahakan agar biaya disain dari produk dan proses dengan menggunakan mutu produksi tertentu dapat diperkecil.
  4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin.

Peranan Standardisasi dalam Manajemen Mutu
Standardisasi didefinisikan sebagai proses merumuskan, merevisi, menetapkan dan menerapkan standar yang dilaksanakan secara tertib dan atas kerjasama dengan semua pihak.
Sedangkan standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keselamatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman.
Peranan standardisasi dalam menunjang manajemen mutu sangat besar, terutama untuk mencapai mutu yang telah ditetapkan secara konsisten. Standardisasi meliputi pengkajian sistem mutu perusahaan dan standar internasional tentang mutu yang dikenal dengan nama ISO seri. 9000.

Teknik dan Alat Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu inspeksi, pemberian keterangan dan penyelidikan (inspect, inform and investigate). Kegiatan inspeksi dapat dilakukan dengan membuat contoh dan mengukur atau menilai. Kegiatan pemberian keterangan memerlukan kegiatan pencatatan, penyingkatan, mempertunjukkan dan memberi komentar bahkan mungkin perlu memutuskan untuk mengambil tindakan yang dibutuhkan, dan untuk memberitahukan jaminan, serta peringatan yang diperlukan. Kegiatan penyelidikan membutuhkan penganalisisan catatan dan memimpin percobaan di laboratorium. Hal-hal yang mempengaruhi derajat pengawasan mutu misalnya; kemampuan proses, spesifikasi yang berlaku, apkiran/scrap yang dapat diterima dan kegiatan produksi yang ekonomis. Alat pengawasan mutu yang biasa dilakukan yaitu metode statistik melalui pengambilan sampel secara teratur, pemeriksaan karakteristik, pemeriksaan derajat penyimpangan, dan penggunaan tabel kontrol (control chart).

Pelaksanaan Pengawasan Mutu dan Syarat Pengukuran
Kegiatan pengawasan mutu yang intensif akan menyangkut pengawasan bahan baku dan komponen-komponen produk, proses produksi dan produk akhir. Pengawasan mutu tidak hanya berlaku pada produksi manufacturing tetapi berlaku juga bagi produksi jasa, seperti Rumah Sakit. Travel dan Perbankan. Pelaksanaan pengawasan mutu meliputi aspek pengukuran dan aspek penilaian. Sedangkan pengukuran pelaksanaan pengawasan mutu harus melalui 3 syarat utama yaitu; ketepatan (validitas) dapat diandalkan (Reliabilitas) dan kepraktisan.

Pengertian Industri Kecil
Usaha kecil membuat produk yang khusus, unik dan spesial agar tidak bersaing dengan usaha besar, daerah pemasaran dari usaha kecil tidak terlalu luas sehinga konsumennya dapat betul-betul dikuasai dan dengan modal yang terbatas perusahaan kecil yang sukses bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi-inovasi. Dengan ukurannya yang kecil sering mengabaikan prinsip operasi usaha, akibatnya kebijakan perusahaan dibuat berdasarkan perkiraan, kebiasaan dan naluri.
Hambatan-hambatan yang dijumpai pada usaha kecil dan tidak sedikit menimbulkan kegagalan dikarenakan masalah manajemen, keuangan, administrasi pembukuan dan pemasaran.

Sistem Pemasaran, Perencanaan Produksi dan Pengembangan Usaha
Pengusaha kecil dalam mengelola pemasarannya, mengandalkan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat naluriah dan perkiraan. Persaingan semakin ketat oleh karena itu pengelolaan pemasaran harus didasarkan atas fakta-fakta yang nyata dan data-data yang memadai. Sistem pemasaran pada perusahaan kecil akan menyangkut masalah; kebijakan produk, pengemasan produk dan kebijakan harga. Pola penyerahan barang dari pihak penjual kepada pembeli melalui beberapa cara diantaranya: Loko gudang, Eks gudang, Frangko, Free on board (FOB), Free On Rail (FOR). Cost and Freight (C & F) Free Along Side Ship (FAS) dan Cost Insurance and Freight (CIF). Kegiatan sistem pemasaran pada perusahaan kecil yaitu perlu adanya promosi dengan berbagai cara misalnya: potongan harga, penjualan kredit, pemberian contoh barang, pameran- pameran, undian dan pemberian kupon, periklanan dan menjadi sponsor dalam kegiatan kemasyarakatan. Pengembangan usaha kecil dapat melalui penetrasi pasar, perluasan pasar, pengembangan produk dan diversifikasi produk.

Sistem Administrasi dan Pembukuan
Setiap perusahaan baik yang berskala besar, maupun kecil dalam melakukan kegiatan usahanya memerlukan beberapa catatan/pembukuan untuk menulis berbagai fenomena yang terjadi pada perusahaan tersebut, bentuk dan model catatannya bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya catatan tersebut rapi, tertib, sistematik dan sederhana sehingga mudah diperiksa dan dikendalikan. Dalam proses pencatatan semua aktivitas perusahaan, perlu adanya pengelompokan kegiatan tersebut menurut jenis kegiatannya.
Pembukuan dalam perusahaan biasanya dikaitkan dengan catatan keuangan perusahaan, dan catatan yang baik merupakan landasan bagi pengelolaan keuangan. Data yang dicatat tergantung kepada jenis dan kegiatan usaha serta informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, dimana setiap proses pencatatan dimulai dengan daftar inventaris, buku harian, selanjutnya membuat laporan keuangan yang berbentuk Neraca dan Laporan Rugi Laba.

Analisis Keuangan Industri Kecil
Pengendalian keuangan industri kecil pada umumnya tidak memiliki pedoman secara terperinci, hal ini merupakan salah satu kelemahan pengelolaan keuangan industri kecil, sehingga industri kecil akan menghadapi berbagai kesulitan, misalnya mengenai proses pengajuan kredit kepada pihak perbankan, karena tidak didukung oleh sistem pembukuan yang tertib dan teratur.
Kunci utama dalam mengelola sistem keuangan industri kecil adalah pembukuan dan administrasi yang tertib dan terarah secara tepat, hal ini didukung pula oleh berbagai bukti yang jelas seperti kuitansi dan berbagai jenis faktur. Selain itu perusahaan kecil sebelum memutuskan untuk menggunakan dana dalam berbagai aktivitas perusahaan, perlu dibuatkan sebuah anggaran atau budget dalam jangka pendek, di dalamnya terdapat rencana pendapatan, pengeluaran dan berbagai bentuk, pembiayaan. Tahap akhir dari pengelolaan sistem keuangan yaitu penyusunan laporan keuangan dalam bentuk itu neraca dan laporan rugi laba. Dari laporan keuangan tersebut dapat dibuat analisis rasio yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.

SUMBER :http://massofa.wordpress.com/2008/02/02/manajemen-produksi-dan-industri-kecil/

Milanisti Indonesia

Translate

Clock

Sekilas Ekonomi | Template by - Heru Setiawan - 2013 - layout4all